Rabu, 16 Maret 2011

Tanggung Jawab kita melestarikan Budaya Indonesia

Indonesia merupakan negara yang bersemboyankan Bhinneka Tunggal Ika,
yang memiliki arti berbeda-beda tapi tetap satu. Semboyan itu
menunjukkan bahwa hanya Indonesialah satu-satunya negara yang memiliki
keanekaragaman penduduknya. Maka dari itu Indonesia yang ditinggali oleh
banyak suku-suku pasti memiliki budaya-budaya yang banyak dan beragam
juga. Seperti wayang golek, tari-tarian yang beragam geraknya, dan
ritual-ritual yang dimiliki oleh tiap kepercayaan. Karena budayanya yang
banyak itu bangsa Indonesia sangat melestarikan dan mengembangkannya.

Selain budaya-budaya seperti itu, Indonesia juga memiliki
kebiasaan-kebiasaan yang baik dan selalu mewarnai kehidupan bangsanya,
contohnya seperti kepedulian terhadap sesama, cara orang tua mengasuh
anaknya dangan baik, lalu pribadi yang berbudi luhur, masyarakat yang
tidak pernah putus asa, dan lain-lain. Terutama pada zaman reformasi
Indonesia yang dipimpin oleh Bapak Ir. Soekarno dan Bapak Soeharto,
Indonesia dapat dikatakan sebagai negara yang taat akan hukum dan
peraturannya, kehidupan masyarakatnya saling menghargai satu sama lain,
dan selalu menghargai dan mengembangkan budaya-budayanya. Pada zaman itu
Negara Indonesia menjadi salah satu negara yang disegani oleh negara
lainnya, karena berbagai upaya-upaya yang baik itu dilakukan oleh
bangsanya.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, kualitas bangsa Indonesia
mulai menurun dan menyebabkan nama baik bangsa Indonesia tercoreng .
Dengan demikian otomatis Indonesia tidak menjadi negara yang disegani
seperti dulu lagi. Selain itu budaya-budaya yang merupakan aset terbaik
milik bangsa Indonesia mulai dilupakan dan tidak dikembangkan bahkan
tidak jarang pula beberapa kebudayaan asli Indonesia yang telah direbut
dan diakui oleh negara lain sebagai budaya mereka sendiri, contoh tari
pendet yang notabene adalah budaya asli masyarakat BALI telah diakui
oleh negara tetangga kita sebagai budaya asli mereka, dan masih ada juga
beberapa contoh lainnya.

Pada zaman sekarang teknologi dan pengetahuan masyarakat Indonesia
berkembang luas. Banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia seperti,
manga dan anime ( komik jepang ) dan budaya-budaya
asing lainnya menyerbu masuk ke Indonesia. Namun masuknya budaya-budaya
asing tersebut tidak disaring terlebih dahulu oleh masyarakat Indonesia
dan cenderung diterima secara besar-besaran. Buruknya lagi
budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia tersebut tidak diimbangi
oleh pengembangan budaya milik Indonesia sendiri.

Hal tersebut dapat dibuktikan melalui buku-buku komik anak dan remaja
yang dijual di toko buku di Indonesia. Hampir semua toko buku di
Indonesia menjual yang namanya komik manga dan anime dan dapat dikatakan bahwa komik-komik tersebut merupakan buku yang paling banyak terjual atau best seller dibandingkan buku-buku anak dan remaja lainnya. Padahal pada zaman 1970-an komik Indonesia, seperti Si Buta Dari Goa Hantu, Gundala, Godam, Gina, dan Panji Tengkorak,
pernah berjaya. Namun karena serbuan komik jepang yang masuk ke
Indonesia menyebabkan komik-komik Indonesia tersebut hilang dari
pasaran. Selain itu film manga dan anime telah banyak tersiar di hampir
semua stasiun televisi Indonesia. Dan komik jepang itu pula yang
sekarang menjadi media hiburan yang diperbincangkan oleh anak-anak.

Jika melihat dari fakta-fakta tersebut, yang akan saya katakan adalah, kita ini anak Indonesia atau anak Jepang?, mengapa manga dan anime
yang kita jadikan hiburan, padahal Indonesia memiliki budaya yang lebih
seru, asyik, dan jauh lebih menyenangkan, seperti bermain wayang kulit.
Jangankan untuk bermain, belum tentu semua anak yang menyukai anime dan manga dapat mengetahui nama tokoh-tokoh primer dalam wayang seperti nama-nama kelima Pandhawa. Dapat dikatakan bahwa anime dan manga
itu bagaikan sebuah alat pencuci otak anak-anak Indonesia untuk
melupakan budayanya. Sebenarnya kita boleh menyukai budaya asing seperti
manga dan anime, tetapi sebaiknya kita sebagai bangsa
Indonesia harus bisa menghargai dan melestarikan budaya milik kita
sendiri terlebih dahulu. Lebih baik lagi jika kita mampu memadukan
budaya asing seperti manga dan anime dengan budaya Indonesia seperti wayang menjadi sebuah mahakarya yang bagus hasil ciptaan Indonesia. Misalnya, film Barathayuda yang tokoh wayangnya dijadikan anime mode, lalu komik Arjuna Sasrabahu yang model tokohnya dijadikan anime mode. Jadi anak-anak yang menyukai manga tetap dapat melihat dan membaca komik atau film manga
tetapi juga dapat mempelajari dan mengetahui kisah-kisah pewayangan,
dengan demikian terjadi adanya suatu keseimbangan antara menghargai
budaya sendiri dan menghargai budaya asing.

Selain hilangnya kesadaran masyarakat Indonesia akan budayanya, zaman
sekarang ini yang namanya budaya bangsa Indonesia seperti kebaikan,
gotong royong, kebersihan, dan pribadi masyarakat Indonesia yang tidak
mudah putus asa hampir menghilang disapu oleh budaya dari negara lain
terutama di daerah perkotaan yang memiliki kebiasaan yang buruk yakni
jarang menyapa satu sama lain. Kebanyakan orang Indonesia telah sulit
jika harus berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar, bahkan telah
ada celetukan–celetukan anak-anak muda zaman sekarang yang tidak mau
menyapa orang lain malahan mencemooh saat seseorang akan berinteraksi
atau berelasi dengan orang yang dimaksud.

Selain itu, budaya lain yang telah dihilangkan dari kebiasaan baik
bangsa Indonesia adalah budaya kebersihan. Sekarang ini banyak sampah
yang berserakan hampir di setiap tempat di Indonesia, bagaimana malunya
bangsa Indonesia jika negaranya didatangi oleh turis dari negara lain
yang menyaksikan banyaknya sampah yang berserakan di Indonesia. Jumlah
pengangguranpun bertambah yang merupakan bukti bahwa tidak adanya rasa
semangat juang dari pribadi masyarakat Indonesia.

Maka dapat dikatakan bahwa sekarang pengembangan akan budaya dan
kebiasaan-kebiasaan baik seperti dahulu sukar ditemukan, dan cenderung
tidak ada. Padahal budaya-budaya itu adalah milik negara kita sendiri
dan harus dilestarikan. Jika dibiarkan terus-menerus otomatis Negara
Indonesia tidak akan dikenal oleh negara-negara lainnya dan akan sulit
untuk menjadi negara maju di kemudian hari.

Tetapi hal yang lebih buruk daripada hilangnya budaya-budaya tersebut
adalah banyaknya kasus korupsi dan demonstrasi yang berlangsung ricuh.
Di televisi banyak tersiar berita korupsi yang merupakan salah satu
faktor terhambatnya suatu negara menjadi negara yang maju. Padahal pada
jaman Bapak Ir. Soekarno, kasus korupsi yang terjadi tidak sebanyak dan
secanggih sekarang. Buruknya lagi, pada zaman sekarang pelaku korupsi
kebanyakan orang-orang penting Indonesia. Maka dari itu Indonesia
menjadi negara di benua Asia yang paling banyak pelaku korupsinya hingga
menduduki peringkat nomor satu se-Asia.

Selain korupsi juga masih ada masalah lain yakni demonstrasi massa
(demo) yang tidak berjalan dengan baik dan cenderung pelakunya bersifat
anarkis. Di banyak siaran berita televisi juga menyiarkan banyaknya
kasus demo yang tidak sesuai peraturan yang ada. Banyak para pendemo
yang berlaku anarkis seperti membakar ban, merusak mobil-mobil, merusak
fasilitas umum, menutup jalan protokol, menghancurkan bangunan warga dan
pemerintah, melawan aparat kepolisian, bahkan membakar foto presiden
dan lambang negara.

Tidak malukah kita dengan hal-hal tersebut, bagaimana jika kita
dicemooh oleh turis mancanegara dan negara-negara lain yang melihat
bagaimana buruknya ketaatan bangsa Indonesia terhadap hukum yang
dibuatnya sendiri, dan tidak melestarikan budaya yang mereka miliki
sendiri, lalu bagaimana cara negara Indonesia ini bisa menjadi negara
yang maju?

Jika saya diharuskan menjawab pertanyaan di atas, saya akan menjawab
bahwa kita harus mengembangkan budaya-budaya yang merupakan aset negara
paling berharga, menjalin relasi yang baik dengan orang yang menurut
kita berwatak baik, dan pemerintah maupun masyarakat harus selalu
berbuat baik dan tidak sewenang-wenang. Apakah artinya semboyan Bhinneka
Tunggal Ika yang kita miliki, jika bangsa-bangsanya tidak mau
melestarikan budaya-budaya mereka ,apalagi sampai melupakannya, bahkan
pasrah jika budaya-budaya kita diakui oleh negara tetangga. Apakah arti
dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika jika tidak ada kepedulian terhadap orang lain dan tidak ada rasa tanggung jawab dari tiap pribadi bangsa.

Maka dari itu kita sebagai bangsa Indonesia wajib melestarikan dan
sekaligus mengembangkan budaya milik tanah air kita yang tercinta.
Menurut saya Indonesia dapat menjadi negara yang maju jika mengekspose
budaya-budaya yang kita miliki, sebab dengan cara tersebut budaya dan
kebiasaan baik bangsa Indonesia dikenal oleh luar negeri dan mungkin
dengan cara itu juga, tidak ada negara lain yang berani lagi mengakui
budaya Indonesia menjadi budaya asli milik negara tersebut karena telah
ada bukti yang rasional.

Selain dengan cara mengekspose budaya-budaya milik Indonesia, kita
juga harus menanamkan yang namanya kepedulian antar masyarakat dan
mencoba menjalin relasi yang baik dengan orang yang berbeda suku,agama,
dan kepercayaan. Namun belum tentu semua orang dapat kita jadikan
sebagai teman kita. Kita juga harus pandai-pandainya memilih teman. Jika
ada seseorang yang mau kita jadikan teman, kita harus mengetahui watak
dan sikap dasar orang tersebut, jika wataknya baik boleh kita jadikan
teman, tapi jika wataknya buruk jangan kita jadikan sebagai teman.
Karena kita sebagai manusia memiliki sifat dasar yang mudah meniru dan
terpengaruh oleh lingkungan terdekat kita, yang pastinya akan berakibat
buruk jika kita berteman dengan orang yang salah. Pertemanan juga
termasuk salah satu faktor pengganggu kepribadian seseorang. Sedangkan
jika kita berteman dengan orang yang baik kita bisa menjadi orang yang
baik pula dan akan timbul adanya sikap saling mengerti satu sama lain,
saling membantu, dan lain-lain.

Selain dengan cara mengembangkan dan melestarikan budaya dan berelasi
antar manusia, negara kita ini dapat menjadi maju jika adanya keadilan
dan ketidaksewenangan para pemimpin bangsa. Saya sangat berharap jika
Negara Indonesia ini bebas dari korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Maka dari itu saya mengharapkan kepada pihak pemerintah untuk lebih
memperketat pertahanan anti KKN. Selain memperketat pertahanan anti KKN,
saya juga mengharapkan adanya tanggung jawab pihak pemerintah dalam
kepentingan orang-orang miskin. Di banyak stasiun televisi menyiarkan
adanya berita penggusuran bangunan liar dan pedagang kaki lima. Jika
memang hal itu dilakukan seharusnya sebelum penggusuran diadakan, pihak
pemerintah telah menyiapkan atau membangunkan tempat tinggal dan tempat
berdagang yang layak. Lebih baik lagi jika pihak pemerintah juga
memberikan kebutuhan primer yang pastinya sangat dibutuhkan oleh
orang-orang miskin tersebut, seperti pakaian dan bahan makanan, apalagi
jika pihak pemerintah memberikan modal untuk bekerja, seperti hewan
ternak kepada orang-orang miskin tersebut. Dengan upaya ini, selain
membantu orang-orang miskin, juga berupaya mengentaskan jumlah
kemiskinan di Indonesia. Maka dengan cara ini dapat tercipta yang
namanya perdamaian dan keadilan di Negara Indonesia.

Semoga dengan cara-cara ini Negara Indonesia bisa menjadi negara yang
maju, sangat mencintai budaya-budaya yang dimiliki oleh banyak
suku-sukunya, dan akan tercipta yang namanya perdamaian antar
suku,agama, dan kepercayaan yang berbeda, maka arti semboyan Bhinneka
Tunggal Ika akan benar-benar tampak dari tiap pribadi masyarakat Indonesia. Insya’Allah Negara Indonesia akan kembali disegani oleh negara yang lainnya seperti dulu.

Source : http://komikoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar